Beranda » Gorontalo » Titania Aminullah, Wisudawati yang Membersihkan Sampah setelah Wisuda UNG Berakhir

Titania Aminullah, Wisudawati yang Membersihkan Sampah setelah Wisuda UNG Berakhir

wisuda ung

Titania Aminullah, Wisudawati UNG yang Membersihkan Sampah setelah Wisuda Berakhir

Mahasiswa adalah agen perubahan. Rupanya begitu kalimat yang selalu diteriakkan ketika orasi atau demo diadakan. Namun tenang saja, artikel ini tidak membicarakan perihal demonstrasi atau berbagai macam isu pemerintahan yang sedang hangat dibicarakan oleh media-media koran kuning. Artikel ini akan membahas mengenaiu wisuda ung yang baru saja selesai beberapa waktu yang lalu.

Beberapa hari yang lalu euforia wisuda telah dilaksanakan dengan lancar, kebahagiaan tentu tercetak dengan sangat jelas di wajah-wajah masa depan bangsa ini. Kerabat dan sanak saudara datang memberikan selamat kepada mereka yang telah bersusah payah dan banjir keringat demi menyelesaikan tanggung jawab sebagai mahasiswa, atau lebih tepatnya mantan mahasiswa.

Lantas, apakah tugas kita selesai? Mahasiswa adalah agen perubahan, namun mengapa kita tidak melakukan perubahan dalam hal-hal yang kecil. Permasalahan sampah misalnya, mungkin terdengar membosankan bukan? Tetapi, masalah sampah yang merupakan permasalahan lingkungan akan selalu menjadi topik segar dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: Opini: Menjadi Seorang Sarjana

Mengapa? Karena kita hidup dengannya, kita hidup dengan sampah yang hingga saat ini tidak dapat diatasi baik oleh pemerintah maupun oleh mahasiswa itu sendiri. Percayalah, kebiasaan itu dibangun dari hal-hal kecil, namun jika hal kecil (mahasiswa) sendiri acuh akan hal ini bagaimana perubahan itu akan datang?

Memungut sampah bukanlah perkara yang sulit, bukan begitu? Namun mengapa masih banyak yang acuh khususnya mahasiswa, yang katanya agen perubahan tetapi mengubah lingkungan menjadi sehat dan bersih saja perlu tertatih-tatih.

Titania Aminullah (24), salah satu seorang sarjana yang baru saja menyelesaikan bangku perkuliahannya beberapa hari yang lalu di Universitas Negeri Gorontalo. Euforia wisuda yang digelar oleh kampus memang membawa rasa senang dan haru dalam satu waktu.

wisuda-universitas-negeri-gorontalo
Titania Aminullah (24) Wisudawati UNG 

Di waktu yang sama, menimbulkan keresahan akan kesadaran kebersihan lingkungan yang masih saja diabaikan. Setelah proses wisuda selesai, menjelang malam tepatnya pada pukul 10:00 WIB terlihat seorang wanita yang dengan sabar memungut sampah plastik berceceran di depan gedung Rektorat UNG.

Awalnya saya berpikir, “Oh Cleaning Service kayaknya, tapi kok sampai malam begini ya?”. Setelah ditelisik, wanita yang diketahui bernama Titania ini merupakan sarjana yang baru saja menyelesaikan proses wisuda tadi sore. Dengan lengkap masih menggunakan jubah wisuda, menenteng tas plastik besar yang berisikan sampah plastik.

Tergerak hati, saya dan beberapa kawan mulai membantunya membersihkan sampah plastik di halaman Rektorat Wisuda UNG yang bisa dibilang cukup menguras keringat. Apalagi suasana pada malam hari ditemani dengan embusan angin malam yang tentu saja dingin!

“Ada dua tas plastik, yang satu untuk sampah seperti bekas makan siomai, yang satu khusus untuk sampah plastik seperti botol minum ya kak.” Kata Titania disertai dengan tawa canggung.

Entah karena keasyikan memungut sampah, tidak terasa sudah 20 menit lamanya kami membersihkan laman Rektorat dan telah membersihkan setengahnya. Mempercepat waktu, kami terbagi menjadi tiga tim dengan wilayah yang berbeda. Kebetulan, saya menemani Titania untuk memungut sampah di bagian terakhir.

“Ini nanti sampahnya di bawa ke mana ya?” Kataku memulai obrolan.

“Nanti sampahnya akan saya pilih dan daur ulang begitu, nanti di bawa ke JAPESDA,” jawab Titania sembari mengusap sedikit keringat di dahinya.

“Kakak masih sering buang sampah sembarangan?” Lanjut Titania menanyai kami dengan sedikit nada bercanda.

“Eeh yaaa kadang khilaf.” Jawabku canggung.

Seperti mengerti, Titania tertawa kecil sambil merapikan sampah yang telah kami kumpulkan.

“Padahal membersihkan sampah begini tidak ada yang rugi kan? Eh terima kasih ya sudah membantu saya, duh saya jadi gak enak hati ini,” tanya Titania sambil mengucapkan terima kasih karena telah membantunya.

“Iya tidak apa kok, sudah malam nanti langsung pulang saja ya.” Kata salah satu kawan saya yang bernama Aldi.

Baca Juga: Kisah Lucu di Negeri Tercinta, Indonesia

Setelah mengucapkan terima kasih dan merapikan tiga kantong sampah besar, kami akhirnya berpisah dengan senyum terukir di bibir masing-masing. Menolong untuk kebaikan bersama tidak ada ruginya bukan? Apalagi isu mengenai kebersihan lingkungan masih sangat rendah untuk disadari.

wisuda-ung
Sampah Plastik di laman Rektorat UNG

Sambil berjalan, kami terdiam, memandang beberapa mahasiswa wisuda ung yang duduk tanpa ada niatan membantu kami membersihkan sampah tadi. Kesadaran memang terasa berat jika niat saja tidak terbentuk dari hati.

Kalau kata mahasiswa masa kini, mungkin langsung menjawab “Kan itu tugas petugas kebersihan.” Sekian.

Penulis: Hudalil Mustakim

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *