Surat Mahasiswa untuk Orang Tua
Sedang aku usahakan sarjana tanpa joki dan sogok sana sini,
Agar kelak ketika aku sarjana kalian bisa menyombongkan bahwa Anakmu tidak seperti anak tetangga yang sarjananya hasil menyogok.
Surat Mahasiswa untuk Papa
Sampai sekarang aku masih berpegang teguh pada perkataan Papa “Yang kita cari dan jaga di dunia ini adalah kehormatan”. Jika saja menyogok adalah perbuatan terhormat maka akanku sogok mereka yang aku hormati sebagai pemberi ilmu (dosen).
Budaya menyogok sudah tidak asing lagi di lingkungan kampus. tak heran jika banyak mahasiswa yang tidak memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup itu Cumlaude dan si kritis, si idealis, si produktif, si punya wawasan luas itu menua di kampus karena menolak menyogok.
Artikel Terkait: Pentingkah Organisasi Bagi Mahasiswa?
Memang menyogok bukanlah salah satu cara agar cepat wisuda akan tetapi dengan menyogok perjalanan menuju wisuda terasa lebih mulus.
Pah, jika dianalogikan mahasiswa yang tidak menyogok bagikan manusia yang mendaki gunung dengan berjalan kaki , memang terasa melelahkan untuk proses menuju puncak dan terkadang sesekali putus asa, akan tetapi akan terbayar ketika sampai puncak dengan keindahan pemandangan alam dan keindahan itu lebih terasa ketika kita melewati proses yang tidak gampang.
Sedangkan mahasiswa yang menyogok bagaikan manusia yang mendaki motor untuk menuju puncak. Tetap akan melihat pemandangan yang sama dengan pendaki yang jalan kaki akan tetapi keindahannya tidak seperti yang dirasakan pejalan kaki karena proses perjuangannya yang instan.
Untuk Mamah

Mah, sabar ya anakmu sedang berusaha, Sedang aku usahakan agar kuliahku tidak terlalu memberatkan kalian dengan cara aku kuliah sambil kerja.
Mah, Bukan kemauanku untuk menjadi mahasiswa dengan semester setua ini, sedang aku usahakan kita sekeluarga akan tersenyum penuh di bulan Februari 2023 untuk foto wisuda (walaupun itu terlihat tidak mungkin -_- ).
Mah, jika ada temaku yang tampilannya berseragam rapi, tapi otaknya berantakan bertamu ke rumah dan bertanya aku di mana? jawab saja aku sedang merapikan pola pikirku biar tidak seperti dia yang jilat sana sini demi kenaikan jabatan. Sampaikan juga padanya bahwa anakmu ini bisa sukses tanpa harus menjual sawah untuk mendapatkan seragam yang rapi.
Mah, anakmu hanya ingin mengatakan bahwa anakmu tidak butuh validasi dari tetangga yang anaknya sarjana hasil menyogok dan anak tetangga yang seragamnya dibarter degan sawah ayahnya.
Artikel Terkait: Mahasiswa dan Eksistensialisme
Mah, pah, kata dosenku lama dan cepatnya kuliah bukanlah ukuran kesuksesan , banyak yang hari ini Cumlaudedan IPK tinggi tapi pengangguran. dan aku tidak mau seperti itu, setelah lulus kuliah hanya akan menjadi beban orang tua.
Hanya karena anakmu tidak lulus kuliah tepat waktu bukan berarti anakmu tidak bisa sukses dan membahagiakan kalian.
Terakhir dariku doakan anakmu ini diberi kemudahan dalam menyusun skripsi agar beban dan tanggung jawab untuk menjadi sarjana ini cepat terlunasi. Amin…..
Penulis: Dandy Adju