Beranda » Kesehatan » Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita

Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita

Membahas kesehatan alat reproduksi wanita nampaknya masih tabu di mata masyarakat, alhasil hal-hal yang tak diinginkan dapat terjadi akibat kurangnya edukasi mengenai sistem vagina. Pada dasarnya setiap orang perlu mengetahui pengetahuan tentang kesehatan vagina, hal ini untuk menghindari resiko penyakit yang datang jika vagina kurang dirawat kesehatannya.

Akibat Kurangnya Menjaga Kesehatan Reproduksi 

Kurangnya menjaga kesehatan reproduksi akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kelangsungan reproduksi, seperti timbulnya jamur, infeksi pada saluran kemih, keputihan, sampai yang terparah kanker serviks. Permasalahan ini tentu akan menghambat aktivitas sehari-hari, jadi sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi. Berikut beberapa penyakit akibat kurangnya menjaga vagina:

  1. Keputihan yang tidak normal

Melansir dari Alodokter, vagina akan lebih rentan terkena penyakit jika kamu tidak menjaga kebersihan, terlebih ketika sedang dalam masa menstruasi, bakteri akan berkembang lebih cepat jika kamu cenderung malas untuk mengganti pembalut dan celana dalammu.

Akibatnya masalah seperti keputihan dapat terjadi, keputihan sendiri adalah cara alami reproduksi dalam membersihkan vagina, namun berhati-hatilah jika warna dan bau keputihan berubah. Ini bisa berarti bahwa vagina telah mengalami infeksi bakteri Gonore dan Chlamydia.

  1. Peradangan Reproduksi Wanita

Jika tidak menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi, kamu dapat mengalami peradangan pada dinding rahim ataupun sekitar vagina. Tanda-tanda peradangan sendiri biasa dapat dilihat dengan munculnya keputihan yang tidak normal setelah menstruasi. Peradangan pada vagina juga bisa ditandai dengan gatal berlebih disekitar area vagina.

  1. Infeksi Alat Reproduksi Wanita

Ini lebih rentan terjadi pada wanita setelah masa menstruasi, infeksi ini disebabkan oleh Bacterial Vaginosis. Akibatnya akan menimbulkan rasa gatal berlebih di area sekitar vagina, juga diikuti dengan bau tak sedap dan rasa terbakar pada kulit.

  1. Infeksi saluran kencing

Wanita dengan kondisi saluran kencing Tuba Falopi normal dapat mengalami sebuah siklus menstruasi yang bersifat dua arah. Siklus ini terjadi karena jaringan yang dibuang ke vagina mengalir ke leher rahim dan Tuba Falopi, akibatnya kontaminasi mikroorganisme akan semakin tinggi karena aliran yang tidak lancar. Kasus seperti ini banyak terjadi setelah menstruasi.

Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita

Menjaga kesehatan reproduksi tentunya berdampak baik untuk kondisi tubuh seseorang, dalam menjaga kesehatan reproduksi diperlukan perhatian lebih yang tidak sembarangan. Berikut penjelasannya.

  1. Hindari Membersihkan dengan Air Biasa

Jika merasa vagina perlu dibersihkan, jangan menggunakan air biasa sebagai pembersih. Menggunakan air biasa dapat menghilangkan bakteri baik, akibatnya akan menurutkan keseimbangan pH dan mengakibatkan infeksi. Bakteri baik akan menyeimbangkan pH dan membersihkan otomatis vagina. Gunakan sabun khusus yang sesuai dengan pH kulit.

 Baca Juga: Kulit Berminyak? Intip 8 Kandungan Skincare untuk Kulit Berminyak

  1. Jangan Mencukur Habis Bulu di Sekitar Kemaluan

Bulu kemaluan memiliki banyak fungsi, ini melindungi vagina dari bakteri luar serta mengurangi gesekan antara kulit dan pakaian yang menimbulkan iritasi.

  1. Jangan Menggunakan Pakaian dalam yang Ketat

Hindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat, ini akan  membuat vagina lembab yang dapat menimbulkan pertumbuhan kuman dan bakteri jahat. Pilihlah dalaman yang berbahan Cotton dan selalu mengganti pakaian dalam kamu sebanyak 2-3 kali sehari.

  1. Jangan Menggunakan Pakaian Dalam saat Tidur

Hal ini masih terasa tabu di mata masyarakat, namun dengan tidak menggunakan pakaian dalam dapat membantu menyehatkan vagina.

Pakaian dalam akan membuat vagina rentan lembab dan pertumbuhan bakteri, tanpa menggunakan pakaian dalam akan lebih memudahkan vagina untuk lebih leluasa bernafas.

  1. Terlalu Sering Menggunakan Pantyliner

Sebisa mungkin jangan menggunakan Pantyliner setiap hari. Kulit vagina akan lebih lembab dan memicu pertumbuhan bakteri lebih banyak, apalagi di daerah tropis.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *