Daftar Isi
Apa itu Diversity Marketing?
Diversity Marketing atau dalam bahasa Indonesia berarti Pemasaran Keberagaman, adalah sebuah strategi pemasaran untuk mempromosikan produk atau jasa pada sekelompok orang yang memiliki latar belakang berbeda. Diversity Marketing tidak melihat perbedaan keyakinan, ras, bangsa, maupun umur.
Jika kita melihat ke belakang, tepatnya saat perusahaan bisnis hanya menerima konsumen dengan kriteria tertentu seperti; orang kulit putih, Heterosexual, sampai dengan orang-orang Kristen.
Kini, waktu terus berjalan dan mengubah budaya baru dalam pemasaran. Semua telah mengalami perubahan, perusahaan bisnis sudah lebih terbuka akan konsumen yang memiliki perbedaan-perbedaan dalam hal agama, warna kulit, maupun cita-cita.
Baca Juga: Yuk! Ketahui Cara Menerapkan Diversity Marketing
Pengertian Diversity Marketing
Mudahnya, Diversity Marketing mencoba untuk menjual produk mereka dengan beradaptasi pada lingkungan yang berbeda-beda. Misalnya, saat Anda di Amerika dan pergi untuk makan siang di KFC, Anda tidak akan diberikan nasi sebagai teman lauk melainkan hanya ayam dan beberapa kentang. Hal ini karena budaya Amerika tidak terbiasa akan hal tersebut.
Konsumen memiliki banyak perbedaan dari segi budaya, seperti nilai, ekspetasi, pengalaman, dan cara mereka berinteraksi. Bahkan perbedaan seperti itu akan lebih terlihat pada sub-sub kelompok seperti etnis, umur, jenis kelamin, agama, profesi, dan lingkungan keluarga.
Diversity Marketing mengakui bahwa demi terwujudnya pemasaran yang ideal, maka promosi yang dilakukan harus dengan cara-cara yang berbeda untuk dapat menjangkau konsumen, terlebih pada kelompok dan sub-kelompok yang lebih kecil. Hasilnya, Diversity Marketing akan dapat menjangkau konsumen yang memiliki latar belakang berbeda, dengan mencampurkan metode-metode komunikasi yang sesuai.
Contoh Diversity Marketing
Cola-Cola
Coca-Cola menjadi contoh terbaik untuk strategi Diversity Marketing, mereka berhasil mempromosikan produk yang menargetkan banyak bidang berbeda. salah satu iklan terbaik mereka ialah saat Super Bowl 2017.
Iklan tersebut menampilkan orang-orang yang memiliki latar belakang berbeda, seperti orang timur tengah yang sedang menikmati Kebab, keluarga kulit hitam yang sedang menikmati momen bersama keluarga, dan orang Amerika yang sedang menikmati hidangan Burger ditemani Coca-Cola.
Mc. Donald’s
Perusahaan lainnya yang berhasil menggunakan strategi Diversity Marketing ialah Mc Donald’s. kita ketahui bersama bahwa McD singkatan dari Mc Donald’s adalah perusahaan raksasa dibidang makanan cepat saji. Mereka telah berhasil memasarkan produk mereka bahkan ke seluruh dunia, “I’m Loving It” adalah slogan yang menginterpretasikan produk mereka
Jenis Konsumen Diversity Marketing
Dilansir dari Marketing School, awalnya strategi ini pertama kali diterapkan pada kelompok Afrika-Amerika. Mengingat kedua etnis berbeda ini memiliki latar belakang sejarah yang berbeda, di mana orang kulit hitam pernah dijadikan budak oleh orang kulit putih.
Kemudian strategi ini mulai diterapkan pada imigran Spanyol, Mexico, dan beberapa imigran di Amerika. Konsumen yang berasal dari segmentasi kecil lainnya yaitu LGBT.
Jenis konsumen lainnya berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda, perbedaan agama, ras, etnis, bangsa, budaya dan bahasa akan turut andil dalam tindakan atau perilaku yang berbeda-beda. Diversity Marketing mencoba untuk menerima realitas yang ada bahwa di dunia ini setiap lingkungan memiliki orang-orang yang berbeda, keberagaman yang sangat banyak.
Untuk memasarkan produk mereka harus mulai untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengklasifikasikan siapa saja konsumen dari Diversity Marketing, seperti berikut;
Baca Juga: 5 Langkah Memahami Diversity Marketing
- Imigran. Diversity Marketing berkembang di Amerika Serikat dengan menargetkan orang-orang yang berbeda seperti imigran.
- LGBTQ. LGBTQ adalag segmentasi yang paling kecil pada strategi ini, Diversity Marketing tetap ingin menjangkau mereka terlepas dari perbedaan orientasi seksual. Iklan yang menerapkan unsur LGBTQ di dalamnya salah satunya dari Coca-Cola.
- Budaya yang berbeda. budaya yang berbeda mempengaruhi tindakan dan perilaku konsumen, perusahaan bisnis tentu harus dapat menyesuaikan akan hal ini.
- Ras, Etnis, dan Bangsa. Perbedaan Ras dan Bangsa selayaknya harus diperhatikan oleh perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Perusahaan harus dapat mengetahui apa yang konsumen butuhkan di pasaran, misalnya seperti strategi KFC yang menawarkan nasi pada setiap pelanggan di Indonesia. Mereka tahu bahwa budaya Indonesia itu seperti apa dengan melakukan beberapa riset.
Penulis: Hudalil Mustakim