Daftar Isi
Pengertian Brand Awareness?
Pernahkah Anda mendengar istilah Brand Awareness? Apa itu pengertian Brand Awareness? Bagi mereka yang bersekolah dalam bidang bisnis dan pemasaran maka sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Brand Awareness menjadi salah satu tolak ukur sebuah perusahaan jika telah berhasil membangun merek pada konsumen.
Brand Awareness bisa dikatakan sebagai sesuatu hal penting dan krusial, karena jika perusahaan telah berhasil mengembangkan Brand Awareness, maka memiliki kemungkinan besar menjadi sukses untuk masa depan perusahaan. Karena, Brand Awareness telah berhasil ditanamkan di pola pikir konsumen.
Mengenal Brand Awareness
Menurut Investopedia, Brand Awareness merujuk kepada sebuah istilah yang memungkinkan konsumen bisa langsung mengetahui produk dari perusahaan dengan hanya melihat namanya. Secara ideal, seorang konsumen bisa langsung mengetahui bagaimana kualitas dari produk dengan hanya melihat merek atau Brand dari produk tertentu.
Artikel Terkait: Tips Meningkatkan Brand Awareness untuk Merek
Menciptakan sebuah Brand Awareness juga menjadi sebuah batu loncatan ketika perusahaan mencoba untuk mengembangkan produk terbaru mereka. Perusahaan tidak akan kesulitan menjangkau target pasar, karena konsumen bisa datang langsung dan membeli produk yang ditawarkan.
Sejauh ini, mungkin Anda berpikir menciptakan Brand Awareness sendiri memerlukan waktu dan konsistensi, bukan begitu? Antara waktu dan konsistensi memang telah menjadi hal yang berkaitan dalam membangun Brand Awareness, kedua hal ini harus berjalan beriringan untuk mendapatkan pengakuan dari konsumen.
Pengertian Brand Awareness Menurut Kotler
Ada banyak ahli yang memberikan definisi mereka terkair Brand Awareness, namun yang paling banyak digunakan ialah pengertian Brand Awareness menurut Kotler dan Keller (2009), merk awareness adalah kemampuan buat mengidentifikasi (mengakui atau mengingat) merek dalam kategori, dengan relatif rinci buat melakukan pembelian.
Cara Kerja Brand Awareness
Brand Awareness memiliki cara kerja yang dinamis, berbeda-beda untuk setiap perusahaan meskipun menawarkan produk dan bekerja dalam bidang yang sama. Untuk menciptakan Brand Awareness juga harus dibarengi dengan tingkat penjualan yang tinggi, seorang konsumen cenderung akan membeli produk terbaru dari merek yang telah mereka gunakan dibandingkan membeli produk yang sama dari merek berbeda.
Ini juga ada hubungannya langsung dengan desain dari produk, perusahaan besar sekalipun tetap akan menggunakan desain produk yang sama agar konsumen tidak kebingungan. Misalnya, Coca-Cola memiliki desain produk yang jelas berbeda dari awal peluncurannya, tetapi yang membuat mereka sama ialah penempatan kalimat “Cola-Cola” yang lebih besar pada kemasan.
Selama bertahun-tahun, Cola-Cola meningkatkan penjualan mereka sekaligus menerapkan strategi pemasaran yang luas untuk menjangkau lebih banyak konsumen dari lintas negara dan budaya. Terbukti, saat ini mereka telah menjadi salah satu perusahaan terbesar dan konsumen terbanyak.
Meningkatkan Brand Awareness di Media Sosial
Pada salah satu penelitian yang dilakukan di 2019 kemarin, pengguna internet menjadi semakin tinggi. Tentu membuat perusahaan berpikir untuk menerapkan Brand Awareness melalui jejaring media sosial, terbukti memang karena ada banyak perusahaan yang mulai beralih memasarkan produk mereka melalui internet.
Insider Intelligence menemukan fakta bahwa rata-rata manusia mengakses internet selama 40 menit setiap harinya di Facebook, 26 menit di platform Snapchat, dan 27 menit di Instagram. Oleh karena itu tidak heran ketika ada banyak perusahaan yang akhirnya memilih memasarkan produk mereka dengan bantuan media sosial.
Ini menjadi bukti bahwa internet telah menjadi salah satu wadah untuk strategi pemasaran terbaru, belum lagi platform seperti Google, Facebook dan Instagram sekarang telah menyediakan fitur promosi yang dapat membantu perusahaan dalam menjangkau lebih banyak konsumen.
Hal ini juga bukan hanya dirasakan langsung oleh mereka yang bekerja di perusahaan besar, dalam usaha UMKM juga akan sangat terbantu dengan adanya promosi melalui platform media sosial tadi.
Menurut data, menggunakan promosi melalui Facebook dan Instagram terbukti memberikan akses yang lebih jauh untuk menjangkau lebih banyak segmentasi khususnya bagi mereka Gen Z dan Milenial.
Dampak Positif di Media Sosial
Word of Mouth menjadi salah satu strategi pemasaran yang terbukti ampuh sejak dulu hingga sekarang, namun sekarang wadahnya berbeda. Brand Awareness dengan metode Word Mouth bisa didapatkan langsung dari ulasan pengguna.
Maka dari itu, terkadang seorang calon konsumen akan membeli produk yang diinginkan melalui tulisan ulasan baik dari konsumen lain. Calon konsumen cenderung akan mengambil keputusan membeli produk dari ulasan konsumen lain dibandingkan dari promosi perusahaan atau merek.
Artikel Terkait: Tips Membangun Brand Awareness untuk Loyalitas Konsumen
Dampak Buruk di Media Sosial
Meskipun begitu, ini menjadi tantangan tersendiri untuk pemasar dan perusahaan dalam meningkatkan Brand Awareness. Perusahaan harus fokus untuk memproduksi produk yang berkualitas tinggi.
Karena seorang konsumen memiliki respons yang lebih jujur dan cepat di jejaring sosial media, jangan sampai produk yang diproduksi mendapatkan penilaian yang buruk di mata konsumen dengan memberikan ulasan negatif.
Penulis: Hudalil Mustakim