Beranda » Anak Muda » Kuliah di Luar Negeri Tapi Gak Jago Bahasa Inggris?

Kuliah di Luar Negeri Tapi Gak Jago Bahasa Inggris?

 

Pelajar masa kini seperti growie pasti punya cita-cita untuk menjadi global citizen atau masyarakat yang bisa berinteraksi dengan siapapun di penjuru dunia dan ikut berkontribusi di aksi-aksi penting. Nah, kuliah di luar negeri adalah langkah besar yang bisa mengantarmu.

Syarat utama untuk bisa menjadi global citizen dan kuliah di luar negeri adalah penguasaan bahasa global, ya, apalagi kalau bukan Bahasa Inggris.

Jauh sebelum kuliah dimulai pun, penguasaan bahasa Inggris sudah sangat dibutuhkan. Kamu mesti bikin esai lamaran kuliah dalam bahasa Inggris. Lalu, kalau kamu lewat jalur beasiswa, akan ada tes interview dalam Bahasa Inggris pula. Tes IELTS atau TOEFL pun mesti kamu selesaikan dulu, tuh, dengan nilai standard yang tinggi.

Eits, kamu jangan rendah diri dulu. Growth Journey yakin ketika sudah punya cita-cita, kamu juga pasti punya tekad yang kuat. Benar kan?

Karena itu, berikut tips untuk Growie yang belum lancar Bahasa Inggris tapi ingin kuliah di luar negeri. Simak, yuk!

Baca Juga: Pahami Hal Ini Sebelum Melanjutkan Pendidikan ke Luar Negeri

 

Kuliah Double Degree

Ada yang belum tahu apa itu kampus double degree? Kalau kamu kuliah dengan sistem tersebut, kamu akan mendapatkan gelar ganda dari dua kampus yang berbeda.

Program ini sudah mulai banyak ditawarkan kampus-kampus di Indonesia, lho. Jadi, kalau kamu memilihnya, kamu akan menjalani masa kuliah dua atau tiga tahun pertama di kampus Indonesia, lalu selanjutnya kamu akan dikirim ke kampus di luar negeri satu atau dua tahun untuk menyelesaikan studi. Saat lulus, kamu akan mendapat gelar dari kampus di Indonesia dan kampusmu di luar negeri.

Mengapa program ini cocok untuk Growie yang belum fasih Bahasa Inggris? Jawabannya adalah karena saat kuliah di kampus Indonesia, kamu akan mendapatkan kelas Bahasa Inggris intensif untuk membiasakanmu.

Lulusan double degree biasanya lebih siap berkancah di perusahaan-perusahaan global saat kerja. Keren kan??

Kuliah Di Negara Tanpa Bahasa Inggris

Yup, siapa bilang kuliah di luar negeri harus di negara berbahasa Inggris? Australia, UK, atau US memang negara-negara yang paling sering dituju mahasiswa internasional, tapi kamu masih bisa kuliah di Korea Selatan, Cina, Arab, Perancis, Spanyol, Jerman, Rusia, atau Turki. Tentunya, kamu harus menguasai bahasa negara-negara tersebut.

Masih harus belajar bahasa asing lagi? Nggak ada ruginya, apalagi kalau ada iming-iming beasiswa. Korean Government Scholarship Program (KGSP), misalnya, menyertakan program intensif kursus Bahasa Korea dalam beasiswanya sehingga kamu nggak perlu pusing mikirin belajar bahasanya. Rusia dan Spanyol juga punya program beasiswa yang memberimu waktu satu tahun sebelum kuliah untuk belajar Bahasa negara itu di sana. Kalau bener-bener nggak mau ribet, Malaysia juga bisa jadi pilihan, lho!

Program Spesial Kampus

Udah terlanjur kuliah di negeri sendiri, tapi masih berangan-angan kuliah di negeri orang? Boleh kok, nggak ada yang ngelarang.

Bagaimana cara untuk mewujudkan impianmu? Rajin-rajinlah main ke divisi kerjasama luar negeri di kampusmu untuk update informasi short course, camp, special class, atau apapun itu. Contohnya saja Universitas Atma Jaya yang pernah menyelenggarakan kelas bisnis di Swiss selama sebulan, Swiss International Business Boot Camp. Lumayan kan, kamu bisa merasakan pengalaman belajar di luar negeri meskipun sebentar.

Mencari Informasi Seputar Bahasa Inggris

bersikaplah proaktif untuk menjajaki segala kemungkinan. Cobalah untuk menghubungi kampus tujuanmu dengan CV dan riwayat pendidikan. Kalau perlu, sertakan surat rekomendasi dari guru atau dosen – terutama beliau-beliau yang pernah mengikuti seminar atau mempublikasikan jurnal internasional. Tanyakan pada kampus tujuanmu tersebut bila ada jalur beasiswa independen.

Kamu juga menghubungi kakak kelas atau kakak angkatan yang kuliah di luar negeri. Dari informasi yang yang ada, kamu bisa menentukan caramu sendiri untuk bisa kuliah di luar negeri tanpa perlu merisaukan kemampuan Bahasa Inggrismu yang tak seberapa. Jadi, jangan menyerah, ya! Selalu ada harapan kok, asal kamu juga tak henti berusaha.

Penulis: Radhen Ajeng

Editor: Hudalil Mustakim

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *