Daftar Isi
GROWTHNEY, Gorontalo – Sebuah cerita upaya produktif dari tanah Desa Tangagah pada Bulan Ramadan 1443 Hijriah, beberapa bulan yang lalu.
Ini kisah pemuda di desaku yang sangat produktif mereka menyabut Ramdan 1443 H, Tahun 2022 Masehi. Sebelum melanjutkan, kuceritakan sedikit tentang desaku, Desa Tangagah, Kecamatan Bolaang U,i Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Desaku di bagian utara berbatasan dengan hutan yang sangat asri, bisa dibilang udaranya masih bisa dinikmati ketika kalian saat bagun pagi, sementara di bagian selatan kita akan melihat keindahan pantai yang tidak kalah jauh indahnya dengan hutan. Itu dulu gambaran sedikit tentang desaku. Secara administratif, Growie bisa lihat di sini data Desa Tangagah.
Sekarang mari kita lanjut lagi, anak anak muda di desaku bisa ku bilang sangat kreatif, sayangnya mereka tidak dapat menyalurkan kreatifitas mereka karena ada berapa hal yang menjadi kendala, tapi sebenarnya itu sudah menjadi rahasia umum di desa kami, hehehe. Mari kita fokus lagi ke anak muda produktif, di desaku perayaan Ramadan tahun ini bertemakan ”Ramadan Keren”, anak anak muda di desaku bergerak sangat sangat antusias. Perlu Growie tahu, seantusias mereka menyambut Ramdan tahun ini, mereka melaksana kegiatan bagi bagi takjil berjilid-jilid, sudah seperti buku saja, hehehe.
Jilid 1
Jilid pertama pada tanggal 8 April 2022, mereka melakukan kegiatan bagi-bagi takjil gratis di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di depan Masjid Miftahul Jannah, Desa Tangagah. Ramadan kali ini karang taruna Desa Tangagah melakukan hal-hal produktif membagi takjil untuk membagun kebersamaan serta menjaga silatuhrahmi satu sama lain baik dengan pengendara yang mayoritasnya penguna jalan dari desa tetangga maupun antar sesam meraka. Mereka melakukan ini di sekitar jalan serta membagi senyuman kepada setiap pengendara mengambarkan keindahan berbagi di Bulan Ramadhan 1443 Hijriah kali ini.
Oh, iya, hampir aku lupa jelaskan bahwa ada teman temanku dan seniorku yang turut terlibat dalam kegiatan ini, mereka adalah anak anak karang taruna, dan tentu saja di setiap desa pasti punya organisasi pemuda yang kita kenal dengan nama karang taruna.
Jilid 2
Jilid kedua pada tanggal 15 April 2022, mereka melaksanakan hal yang serupa, tapi kali ini ada yang berbeda. Pada saat kegiatan bagi bagi takjil, anak anak karang taruna ditemani anak-anak dari SMKN Manokowari, Jurusan Konservasi yang turut serta berlolaborasi. Sebanyak 50 paket takjil dibagikan ke-setiap pengendara yang melintas, bahkan bukan siswa SMKN Manokwari yang terlibat, warga sekitar pun antusias membagikan takjil dan dari hal kecil ini, kebersaamaan dan rasa persatuan antar pemuda dan masyarakat terasa indah sekali di Bulan Ramadan. Bahkan bila perlu bukan bukan hanya di Bulan Ramadan saja kegiatan seperti ini.
Banyak nilai plus yang bisa saya ambil dari Ramdan tahun ini, di mana mereka menjaga kebersamaan bahkan memupuk kembali rasa kepudilian serta menjaga keutuhan satu sama lain. Karena tentu ada hal-hal dala setiap unsur masyarakat yang dapat merusak kebersamaan dam kekeluargaan. Tapi harapan saya dari anak karang taruna ini termasuk saya sendiri, bisa mengembalikan lagi desaku ke jati dirinya lagi, walaupun tidak seperti pada awalnya dimekakarkan. Ada lagi yang harus diketahui oleh Growie, mereka melaksanakan kegiatan ini dengan cara patungan dan itu sangat hebat sekali menurut saya. Dari patungan Rp 1000,00-, mereka sudah bisa berbagi. Di sisi lain mereka dapat memupuk kebersamam serta solidaritas atas sesema masyarakat Desa Tangagah.
Hajrin Samson, koordinator kegiatan bagi-bagi takjil, sekaligus teman saya mengungkapkan “Dibulan Ramadaan kali ini mereka ingin membagun tali persaudaraan sesama muslim, melalui pembagian takjil. [Tentu] diharapkan kegiatan pembagian takjil ini menambah nilai ibadah dan menjadikan amalan serta meningkatkan solidaritas di kalangan pemuda-pemudi.” Sementara itu, Wiwin Hasan, selaku anggota Konservasi Alam Nani Wartabone sekaligus anggota Karang Taruna Desa Tangagah menuturkan “Harapan saya, anak-anak karang taruna jangan hanya proakif di kegiatan Ramadan ini, di hari selajutnya pula harus produktif dengan hal-hal positif, contohnya peduli lingkungan”.
Mereka berdua merupakan senior seniorku yang boleh dikatakan sebagai promotor penggerak anak-anak karang taruna dan masih banyak lagi teman teman di dalam organisasi ini yang sangat kreatif, serta antusias dalam menyambut Ramdan serta meramaikan kampung halamanku. Walaupun saya tidak berada bersama mereka, tapi saya bisa merasakan euforiah solidaritas mereka. Kegiatan bagi bagi takjil baru tahun ini dilakukan oleh anak anak Karang Taruna Desa Tangagah. Perlu Growie ketahui, saya melihat aktifitas mereka melaui media sosial dan rasa iri itu ada. Namun sayangnya saya masih harus terlibat dalam urusan pendidikan saya di perantauan. Akhirnya saya hanya bisa menuangkan kreatiftas mereka melalui tulisan ini. dan saya harap mereka membacanya.