Daftar Isi
Fakta Menarik Film Lucy (2014)
Film Lucy (2014) merupakan sebuah film yang disutradarai oleh Luc Besson, Lucy menjadi film Perancis yang paling sukses di luar Perancis selama 20 tahun terakhir dan menjadi film pertama yang sebagian direkam menggunakan kamera IMAX.
Bagi kalian yang sudah nonton film ini, apa kalian percaya dengan hipotesis dari Profesor Samuel Norman (Morgan Freeman) tentang manusia hanya memakai 10% otaknya. Jika benar, saya dan kalian termasuk orang yang sempat percaya hahaha. Film Fiksi Ilmiah ini cukup menjadi sorotan penggemar film Sci-Fi karena hipotesis dari Profesor Samuel ini.
Pemeran Lucy (Scarlett Johansson) menjadi super pintar, bisa belajar satu hal yang baru dia temui dengan sangat cepat dan mudah. Seperti dengan cepat bisa menguasai bahasa asing, bela diri, sampai punya kekuatan telekinesis.
Artikel Terkait: Sinopsis Film Hereditary, Aksi Mencekam Ari Ester
Keseluruhan dari plot film ini berdasarkan bahwa kita sepanjang sejarah umat manusia hanya memakai 10% dari total kapasitas otak kita. Mungkin sebagian dari kita terbuai dan berangan-angan kemampuan apa saja yang bisa kalian dapatkan jika berhasil memakai 100% kapasitas otak. So yeah, God: That’s Totally Nosense
Sampai saat ini tidak ada penelitian yang menunjukkan hal itu, mungkin sutradara film ini terinspirasi dari Misinteprestasi temuan sains yang kurang lengkap, kurang lebih seratus tahun yang lalu.
Mengulik Hipotesis 10% Kemampuan Otak Manusia

Jadi pada awal abad-20, para ilmuwan pada saat itu sedang mempelajari otak manusia penderita sakit Stroke, mereka menemukan bahwa bagian otak tertentu memiliki aktivitas yang berbeda. Misalnya, saat mereka menyetrum bagian otak kanan, maka tangan kanan akan merespons dan begitu pun sebaliknya. Mereka mencoba metode ini untuk memetakan fungsi-fungsi dari setiap bagian otak.
Hasilnya? Metode tersebut ternyata menemukan bahwa hanya 10% bagian otak yang dapat merespons ketika distimulasi aliran listrik, dan tersisa 90% bagian otak yang tidak merespons. Artinya tidak ada anggota tubuh yang merespons sedikit pun. Pada saat itu para ilmuwan menyebut 90% area otak yang tidak merespons dengan nama Silent Cortex. Karena fungsinya belum diketahui sampai dengan sekarang, bukan berarti tidak berfungsi.
Artikel Terkait: Interstellar Film, Sinema Antariksa Paling Masuk Akal
Zaman sekarang, untuk memahami fungsi otak sendiri sudah ada alatnya, seperti MRI, CT Scan, PET Scan dan EEG. Hasilnya sudah bisa diolah secara kuantitatif maupun grafis dengan sangat presisi di komputer, dengan alat-alat tersebut kita bisa mengobservasi aktivitas virtual otak.
Dr. Barry Gordon, seorang profesor neurologi di School of Medicine merupakan salah satu ilmuan yang tidak setuju akan hal ini, dia menyatakan bahwa manusia benar-benar menggunakan setiap bagian otaknya secara aktif setiap waktu. Pada beberapa kesempatan, bagian otak tertentu tidak akan bekerja untuk menggerakkan tubuh seperti metode yang dilakukan para ilmuwan terdahulu. 90% bagian otak yang diberi nama Silent Cortex memiliki kemampuan kognitif (berpikir, menghitung, berbahasa).
Dalam film ini juga sedikit menyentil tentang asal-usul manusia adalah kera. Hmm, ini teori Darwin. But, Guys This is Just Movie. Jenis kera dalam film ini adalah Australopithecus Afarensis, yang mewakili penghubung yang hilang antara kera dan manusia.
Selaku sutradara, Luc Besson sebenarnya tahu mengenai asumsi ilmiah ini salah, seperti manusia menggunakan 10% kapasitas otaknya, Luc menyatakan bahwa asumsi semacam itu menjadi awalan yang baik untuk sebuah film Sci-Fi..
Penulis: Hudalil Mustakim