Ulasan ini berkaitan dengan hebohnya himbauan tentang sendal jepit dari pihak Kepolisian Republik Indonesia. Tentu banyak pro dan kontra yang muncul akibat himbauan ini, dan opini dalam artikel ini bermaksud merangsang pandangan kritis pada anak muda.
Bagaikan hujan yang jatuh di panas terik matahari ini, mungkin menjadi gambaran yang jelas untuk situasi saat ini. Banyak masalah yang bersifat urgent, seperti pendidikan infrastruktur sosial ekonomi dan lainnya. Tapi, kenapa keluar himbauan yang akan sebentar menjadi anjuran yang bersifat fardu ain.
Sendal Jepit
Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan himbauan, berupa “Penguna sepeda motor yang tidak boleh mengunakan sendal jepit,” dengan dalih keselamatan pengendara. Walaupun hanya sekadar sebuah himbauan, tapi menariknya adalah suatu saat nanti dari sebuah himbauan akan menjadi sebuah kebijakan baru. Hal ini terdengar nyeleneh bagi sebagian orang. Logika sederhananya, apakah sepatu dapat menyelamatkan jiwa pengendara? Ketika mereka berkendera pada jalan yang berlubang, mana yang lebih riskan, apakah sendal jepit atau jalan?
Melihat ketidakwajaran di tengah arus informasi ini, kecerdasan manusia mulai meningkat. Seharusnya siapapun dia (pemerintah maupun pihak yang berwewenang), harus lebih pandai melihat hal yang substansial. Harrold Laswell dan Abraham Kaplan, seorang pakar kebijikan publik berpendapat bahwa:
kebijakan publik hendaknya berisi tujuan, nilai-nilai, dan praktika-pratika sosial yang ada dalam masyarakat (dalam Dye, 1989).
Mungkin hari ini masih menjadi himbauan, tapi esok hari kita tidak tahu entah menjadi sebuah kebijakan yang tidak runut atau rancu. Karena seharusnya, kita memikirkan jangka panjang kebijakan ini. Tetapi, justru kita malah memikirkan hal yang tidak sama sekali masuk di dalam teori klasik, soal rencana pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang. Poinnya, ketika sendal jepit lebih utama dari pada infrakstruktur, maka besok urusan kasur lebih penting dari penuntasan kemiskinan.
Editor: Sahril
thank you atas kometar positifnya jangan lupa di share ke dunia akademis agar anak anak milenial lebih proaktif dalam isu isu kenegaraan dan lain sebagainya
Teruslah berkarya kak,untuk mengubah pola pikir remaja di jaman sekarang ini.
Terima kasih, Yoana. Kamu juga bisa mengubah pola pikir remaja, bisa melalui tulisan yag bisa menginspirasi banyak orang